Rabu, 20 April 2011

PEMBANGUNAN DAERAH

PEMBANGUNAN DAERAH
Negara Republik Indonesia terdiri dari ribuan pulau besar-kecil yang berbeda-beda dalam hal jumlah dan laju pertambahan penduduk, sumber-sumber alam dan prasarana produksi, maupun dalam srtuktur social dan kebudayaannya. Wawasan dalam mmencapai tujuan pembangunan nasional adalah wawasan nusantara, yang berarti bahwa seluruh kepulauan nusantara ini merupakan satu kesatuan politik dan hankamnas, dan juga sebagai satu kesatuan ekonomi dan social-budaya.
Oleh karna itu usaha pembangunan sektoral(menurut bidang) perlu dilaksanakan secara selaras dan serasi dengan pembangunan daerah. Proyek-proyek pembangunan tentu berlokasi di salah satu daerah tertentu di Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan prioritas daerah, tanpa meninggalkan keistimewaan yang dimiliki oleh masing-masing daerah.
Usaha pembangunan daerah meliputi pembangunan daerah tingkat I, daerah tingkat II, pembangunan desa dan pembangunan kota.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Tujuan pembangunan daerah, selain untuk meningkatkan produksi dan pendapatan serta menjaga kestabilan nasional juga untuk meratakan pembangunan dan hasil-hasilnya keseluruh nusantara. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dilaksanakan terutama dengan jalan :
  1. Meningkatkan prasarana perhubungan agar dapat mempelancar mobilitas manusia dan barang, mempelancar hubungan antar daerah yang jauh dengan pusat-pusat pembangunan, menghubungkan daerah produksi dengan daerah pemasaran, baik dalam maupun luar negri.
  2. Meningkatkan pendidikan dan kesehatan agar penduduk lebih mampu memanfaatkan dan melestarikan sumber-sumber kekayaan alam dan lebih mampu menanggulangi masalah yang dihadapi
  3. Penyebaran penduduk yang lebih merata melalui program transmigrasi an pembinaan pemukiman.
  4. Peningkatan kemampuan aparatur pemerintahan dalam perencanaan serta mendorong prakarsa dan partisipasi rakyat didaerah.

Perencanaan pembangunan di daerah
Suatu proyek pembangunan betul-betul menjadi bagian terpadu dari pembangunan daerah, maka jelas bahwa daerah perlu ikut dilibatkan dalam proses perencanaan pembangunan. Karna setiap daerah mempunyai masalah atau persoalan masing-masing dan juga potensinya sendiri-sendirI.

PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA
Sekitar 2/3 penduduk Indonesia bermukim di perdesaan. Sejak berabad-abad lamanya desa merupakan titik pusat kehidupan masyarakat. Indonesia dapat disebut makmur kalau desa itu makmur.

Tipologi pedesaan
Keadaan san perkembangan antara satu desa dengan desa yang lainya itu tidak sama. Dalam rangka pembangunan masyarakat desa, maka oleh Departemen Dalam Negeri desa-desa itu dibagi menjadi tiga tipe, yaitu :
  1. Desa swadaya
  • Tradisional
  • Kebutuhan ekonomi ditujukan untuk diri sendiri
  • Teknologi tradisional
  • Prasarana perhubungan masih kurang
  1. Desa swakarya
  • Sudah lebih terbuka bagi pengaruh dari luar
  • Teknologi baru sudah mulai dikenal
  • Komunikasi mulai membaik
  • Taraf pendidikan sudah lebih baik
  1. Desa swasembada
  • Pengaruh pembaharuan sudah mulai masuk
  • Adat-istiadat sudah tidak begitu mengikat
  • Teknologi baru dibidang pertanian
  • Prasarana telah lebih baik
  • Tingkat pendidikan relatif sudah lebih tinggi
  • Pemerintah dan lembaga-lembaga desa telah berfungsi dengan baik

Arah dan tujuan pembangunan daerah
Pembangunan daerah tidak hanya menyangkut produksi pertanian saja, tetapi juga mencangkup seluruh kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat desa secara terpadu untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat desa, atau ringkasnya meningkatkan desa swadaya dan swakarya menjadi desa yang berswasemabada. Dengan demikian desa tidak lagi hanya objek pembangunan, melainkan subyek pembangunan, yang ikut merencanakan, mengendalikan, dan mengawasi dan juga mengenyam sendiri hasil-hasil pembangunan.

Sumber : buku PENGANTAR ILMU EKONOMI BAGIAN MAKRO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar