Rabu, 20 April 2011

PENGANGGURAN

DEFINISI PENGANGGURAN
Pengangguran adalah seorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapatkan perkerjaan, akan tetapi belum dapat memperolehnya.
Pengangguran akan menimbulkan masalah ekonomi dan social bagi individu yang mengalaminya. Pengangguran juga akan berdampak negatif terhadap keadaan ekonomi, politik, sosial bagi Negara yang mempunyai tingkat pengangguran tinggi. Pengangguran sangat berpengaruh terhadap pencapaian kesejahteraan masyarakat dan prospek pembangunan Negara yang bersangkutan.
MACAM-MACAM PENGANGGURAN
Macam-macam pengangguran berdasarkan faktor-faktor yang menimbulkannya, dapat dibedakan menjadi tiga jenis.
  1. PENGANGGURAN KONJUNGTURAL (Cycle Unemployment)
Pengangguran konjungtural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik turunnya) kehidupan perekonomian.
Pada saat perekonomian mengalami masa resensi (kemunduran) dan masa depresi (kehancuran), perusahaan-perusahaan banyak yang mengalami kerugian. Jika perusahaan dalam keadaan merugi, sebagian tenaga kerjayang diperkerjakan tidak dapat diberi gaji sehingga perusahaan akan mengambil kebijakan Pemutusan Tenaga Kerja (PHK) terhadap sebagian tenaga kerjanya. Mereka yang di-PHK akan menjadi pengangguran, dan pengangguran ini yang di sebut pengangguran konjungtural.
  1. PENGANGGURAN STRUKTURAL
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.
Sebagai contoh, struktur ekonomi Indonesia pada awalnya adalah cendrung ekonomi agraris yang menekankan pada sector pertanian. Dewasa ini, secara perlahan-lahan Indonesia berubah menjadi Negara industry. Hal ini akan berpengaruh terhadap tingkat pengangguran. Tenaga kerja yang ada dan siap berkerja sudah terpola untuk berkerja dibidang pertanian, sedangkan kesempatan kerja yang tersedia bukanlah dibidang pertanian melainkan dibidang industri. Dengan demikian, tenaga kerja tersebut tidak akan mendapatkan perkerjaan dan mereka tidak bisa berkerja dibidang industri . pengangguran yang demikian yang disebut dengan pengangguran struktural.
Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh dua kemungkinan , yaitu
  1. Akibat Kurangnya Permintaan
  2. Akibat Kemajuan dan Penggunaan Teknologi
  1. PENGANGGURAN NORMAL (Friksional)
Jika perkembangan ekonomi disuatu Negara terus-menerus mengalami peningkatan dengan pesat, tingkat pengangguran akan semakin rendah, dan akhirnya perekonomian akan mencapai tingkat penggunaan tingkat tenaga kerja penuh ( full employment). Dalam keadaan full employment, tingkat pengangguran tidak lebih dari 4%. jika kondisi perekonomian mencapai tingkat full employment, walaupun terjadi pengangguran, pengangguran yang ada hanyalah pengangguran normal atai friksional. Pengangguran ini disebut juga sebagai pengangguran sukarela.
Pengangguran normal adalah seseorang yang tidak berkerja tapi bukan berarti ia tidak mampu berkerja. Dia tidak ingin berkerja karna ingin memperoleh perkerjaan yang lebih baik.

DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT
  1. Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian Suatu Negara
Jika tingkat pengangguran di suatu Negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena pengangguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian suatu Negara, seperti :
  • Pengangguran dapat menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dapat dicapai
  • Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang.
  • Pengangguran tidak meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

  1. Dampak Pengangguran terhadap Individu yang Mengalami dan Masyarakat
Pengangguran akan sangat berpengaruh terhadap individu yang mengalami dan terhadap masyarakat pada umumnya, seperti :
  • Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian dan pendapatan individu yang mengalaminya
  • Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan
  • Pengangguran dapat menimbulkan ketidakstabilan sosial politik
CARA-CARA MENGATASI PENGANGGURAN
  1. Cara-cara mengatasi pengangguran struktural
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan perubahan struktur ekonomi. Cara mengatasinya dengan cara :
  1. Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja
  2. Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan ketempat dan sektor yang kekurangan
  3. Mengadakan pelatihan tenaga kerja
  4. Segera mendirikan industry padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran
  1. Cara mengatasi pengangguran siklus
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh penurunan kegiatan perekonomian (karena terjadi resensi). Cara mangatasinya :
  1. Mengarahkan peningkatan masyarakat terhadap barang dan jasa
  2. Menungkatkan daya beli masyarakat
  1. Cara mengatasi pengangguran musiman
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi sewaktu-waktu. Cara mengatasinya adalah :
  1. Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan perkerjaan disektor lain
  2. Melakukan pelatihan dibidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musiim tertentu
  1. Cara mengatasi pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang diakibatkan oleh adanya kemajuan teknologi karna adanya mekanisasi(penggantian tenaga kerja oleh mesin), robotisast dan komputerisasi. Untuk mencegahnya, kita harus selektif memilih teknologi. Alangkah lebih baik kita mengembangkan industri-industri yang padat karya.
  1. Cara mengatasi pengangguran sukarela
Pengangguran sukarela dan pengangguran normal (friksional) merupakan jenis pengangguran yang tidak perlu dirisaukan karana hanya bersifat sementara. Namun ada pula cara untuk mengatasinya , antara lain :
  1. Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industry-industri yang padat karya
  2. Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri
  3. Pembukaan proyek-proyak umum pemerintah
  4. Pengadaan sektor informal seperti home industry
  5. Pengembangan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja disektor agraris dan sektor informal lainnya.


Sumber : EKONOMI UNTUK SMU KELAS II
EENG AHMAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar